Nasib Miris Guru di Daerah Terpencil Nunukan
Duit yang dialokasikan
pemerintah pusat untuk membayar tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di
daerah terpencil di Nunukan, tidak cukup. Mereka hanya bisa bersabar. Foto:
Ilustrasi.
NUNUKAN – Sudah mengabdinya di kabupaten di ujung negeri, di Nunukan,
Kalimantan Utara (Kaltara), bahkan berada di daerah terpencil kabupaten yang
terletak di beranda terdepan negara jiran Malaysia, tapi pendapatannya seperti
tak seharga dengan kerja keras pengabdiannya. Tak ada cerita mereka dapat
tunjangan khusus.
Sekretaris Dinas
Pendidikan Kabupaten Nunukan Akhmad mengungkapkan, lebih dari separuh guru yang
bertugas di kawasan sangat tertinggal tidak mendapatkan tunjangan khusus pada
tahun ini. Tunjangan khusus ini diberikan kepada para guru yang bertugas di
kawasan perbatasan, daerah terpencil dan terisolir.
Dananya berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Akhmad mengatakan, dari sekitar 2.000 guru pegawai negeri sipil
(PNS) maupun guru honor di Kabupaten Nunukan, lebih 500 diantaranya bertugas di
kawasan sangat tertinggal. Namun, tunjangan khusus yang dialokasikan pada tahun
ini hanya untuk 264 guru.
Kuota guru penerima
tunjangan khusus tahun ini menurun drastis jika dibandingkan tahun lalu yang
mencapai 700.
“Sekarang cuma 264, jadi jauh selisihnya,” katanya, Kamis (13/8/2015).
“Sekarang cuma 264, jadi jauh selisihnya,” katanya, Kamis (13/8/2015).
Dengan berkurangnya kuota
penerima tunjangan khusus dimaksud, pemerintah juga harus pintar-pintar
membagikan dana yang terbatas itu. “Jadi benar-benar kita prioritaskan untuk di
wilayah terpencil,” katanya.
Dia memastikan, dari 264
penerima itu, tidak ada guru yang bertugas di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
“Jadi untuk guru penerima itu datanya diambil berdasarkan data Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Guru yang bertugas di daerah
maju sudah tidak dapat lagi. Ini kan ada klasifikasinya daerah maju, tertinggal
dan sangat tertinggal,” katanya.
Saat ini, tunjangan khusus
yang besarnya sekitar Rp1 juta sebulan itu sedang dalam proses pencarian. Jika
tahun lalu kuota tunjangan khusus di Kabupaten Nunukan dialokasikan untuk 700
guru, tahun ini menurun drastis tinggal 264.
Sekretaris Dinas
Pendidikan Kabupaten Nunukan, Akhmad mengatakan, menurun drastisnya kuota guru
penerima tunjangan khusus di Kabupaten Nunukan disebabkan menurunnnya alokasi
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Karena memang ada
beberapa hal yang menyebabkan penurunan kuota ini, khususnya di kementerian
sangat banyak turunnya. Sehingga ini sangat berpengaruh,” ujarnya.
Dengan berkurangnya kuota
penerima tunjangan dimaksud, tentu menimbulkan protes dari guru-guru yang tidak
mendapatkan jatah.
Akhmad mengatakan, Dinas
Pendidikan Kabupaten Nunukan telah berupaya memberikan pemahaman kepada para
guru khususnya yang bertugas di daerah tertinggal dan sangat tertinggal. “Kita
berikan pemahaman kepada mereka, kalau itu data dari kementerian. Kita tidak
bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Pemerintah Kabupaten
Nunukan, kata dia, sudah berupaya agar Kabupaten Nunukan mendapatkan kuota yang
lebih banyak. Lobi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkali-kali
dilakukan. “Waktu itu disampaikan kepada kita, mereka tidak bisa
memberikan kepastian. Tetapi hasilnya cuma begitu. Data yang kita dapat cuma begitu,
yang ada hanya sekian,” katanya.
Akhmad yakin, para guru
yang tidak mendapatkan tunjangan khusus dapat memahami kondisi yang terjadi
ini. [] TBK
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
casino games, bonus codes, and best casino - DrmCD
BalasHapusThe 여주 출장안마 best online 평택 출장안마 casino games are always the best one for you, the 동두천 출장안마 bonus games 사천 출장안마 can be anything from the “slots of 익산 출장안마 the week” bonus to the